Tentang

Tingginya ekspektasi dari pembahasan mengenai kebijakan energi dan iklim pada KTT G7 di Elmau, Jerman, ternyata membawa kekecewaan. Hal tersebut dikarenakan, Kanselir Jerman Olaf Scholz, menjadi yang terdepan dalam membuka ruang investasi yang lebih besar untuk energi fosil, khususnya gas. Hal tersebut dilakukan akibat ketahanan energi di Eropa yang terguncang akibat dampak invasi Rusia ke Ukraina. Hal ini tentu mengejutkan, karena negara – negara anggota G7 seharusnya dapat melanjutkan kesepakatan yang dibuat di KTT Perubahan Iklim COP 26 dan mengumumkan coal-phase out pada 2030.

Namun di sisi lain, KTT G7 di Elmau juga berhasil menghasilkan sesuatu yang positif. G7 menyadari bahwa mereka memiliki peran penting untuk mendorong penggunaan energi bersih dan menyatakan akan berkolaborasi dengan negara berkembang melalui dua inisiatif, salah satunya adalah Just Energy Transition Partnership (JETP).

Indonesia, sebagai pemegang presidensi G20 tahun 2022, juga termasuk ke dalam negara yang akan mendapatkan pendanaan dari program JETP tersebut. G20 adalah forum penting yang dapat mendorong negara-negara anggota untuk menghentikan penggunaan dan pembiayaan terhadap energi fosil seperti batu bara. G20 juga merupakan tempat pembuktian bagi pemimpin dunia bahwa mereka serius dalam menangani isu krisis iklim. Jadi, ‘kekecewaan’ di KTT G7 idealnya tidak terulang dalam KTT G20 pada bulan November 2022 nanti.

Organisasi masyarakat sipil perlu dilibatkan dalam proses pembahasan kerjasama ini agar pembahasan tidak terjadi di lingkar elit dan pematangan konsep JETP menjadi lebih jelas, melihat model JETP yang dicanangkan di Afrika Selatan yang konsepnya masih ditunggu. Berdasarkan gambaran di atas, koalisi #BersihkanIndonesia akan menggelar diskusi publik dengan tema: “Diskusi Publik dan Media: Quo Vadis Komitmen Transisi Energi di G20? Refleksi Atas Hasil KTT G7 di Jerman” untuk mengawal pembahasan transisi energi di G20 dan rencana pembiayaan melalui skema JETP di Indonesia.

Narasumber

Andri Prasetyo

Peneliti & Manajer Program Trend Asia

Sisilia Nurmala Dewi

Managing Director, 350.org Asia

Tata Mustasya

Koordinator Kampanye Iklim dan Energy Greenpeace Indonesia

Moderator

Ahmad Ashov Birry

Koordinator Bersihkan Indonesia