Betahita-Sejumlah aktivis dari Greenpeace Indonesia, Trend Asia, dan Enter Nusantara yang tergabung dalam gerakan #BersihkanIndonesia melakukan aksi kreatif teatrikal dan penyerahan dokumen berisi komentar dan masukan publik #BersihkanIndonesia terhadap Rencana Investasi dan Kebijakan Komprehensif atau Comprehensive Investment Plan and Policy (CIPP)-Just Energy Transition Partnership(JETP) di Kedutaan Besar Jepang (Embassy of Japan), Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023) kemarin.

Para aktivis tersebut juga membawa spanduk berisikan pesan: ‘Just Energy Transition For People, Not Profit’ (Transisi Energi yang Berkeadilan untuk Rakyat, Bukan Profit) dan ‘Say No To False Solution, Say No To False Transition’ (Katakan Tidak untuk Solusi Palsu, Katakan Tidak untuk Transisi Palsu).

Aksi kreatif dan penyerahan dokumen ini dilakukan untuk menyampaikan masukan masyarakat sipil di Indonesia kepada Pemerintah Jepang terhadap dokumen CIPP-JETP. Jepang merupakan salah satu negara yang menjadi pemimpin International Partners Group (IPG) bersama Amerika Serikat. Dokumen komentar dan masukan publik #BersihkanIndonesia tersebut, juga dikirimkan kepada negara-negara anggota IPG lainnya.

Dalam program JETP ini, Jepang mengucurkan dana terbesar kedua, setelah Amerika Serikat, dengan persentase 14,7 persen yakni senilai US$1,7 miliar dari total jumlah dana JETP senilai US$11,5 miliar melalui mekanisme pinjaman konsesi JICA dan investasi non-konsesi JBIC.

Dana yang dijanjikan dari IPG dalam program JETP ini terlihat besar dan bertambah dengan masuknya skema ETM (Energy Transition Mechanism) untuk memastikan tujuan pensiun dini PLTU masuk pada skema, yang awalnya US$20 miliar menjadi US$21,5 miliar.

“Dengan nilai hibah yang digabung dengan bantuan teknis yang hanya 1,38% dari jumlah total dana JETP saat ini, ini akan berimplikasi potensi beban utang Indonesia yang tinggi. Hal ini seharusnya dikomunikasikan dengan terang karena diterimanya JETP secara langsung atau tidak akan mempengaruhi masyarakat untuk jangka menengah maupun jangka panjang,” kata Beyrra, Program Manager Trend Asia.

Baca selengkapnya…

Foto: Dhemas Reviyanto/Trend Asia