Kampanye Penolakan PLTU Batubara

1. Bersama jejaring, kami terlibat aktif dalam pembuatan dan promosi film dokumenter “box office” (mencapai 36 juta penonton) berjudul “Sexy Killers” (tentang bagaimana ekonomi politik di balik industri batubara dan dampaknya bagi masyarakat).

2. Bersama jejaring di tapak dan nasional, kami memulai kampanye (sampai sekarang) menentang proyek emisi tinggi PLTU Jawa 9 dan 10 di Banten. Di antaranya beberapa kali aksi di depan Kedutaan Besar Korea Selatan di Jakarta serta di ruang publik di Banten. Kami juga bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil Korea Selatan dalam mengajukan gugatan penghubung ke perusahaan dan bank Korea Selatan. Eksposur dan kampanye atas kontroversi dari proyek ini kemudian membuat Parlemen Korea Selatan memanggil pemerintah dan sejumlah lembaga pendana yang terlibat dalam proyek PLTU Jawa 9 dan 10, dan mengakibatkan tertundanya proyek selama setengah tahun (hingga Mei 2020) sebelum akhirnya ditandatangani.

Peningkatan Kapasitas Warga

Bersama Greenpeace, Watch Doc, Tempo Institute, Sumatera Terang Untuk Energi Bersih dan Kanopi Bengkulu, kami membuat kegiatan peningkatan kapasitas warga dan jaringan mitra lokal Sumatera berupa pelatihan dokumentasi dan investigasi. Kami melatih 16 orang dari 11 anggota jaringan organisasi masyarakat sipil dari 6 provinsi di Sumatera, dan mengembangkan modul dan kurikulum untuk pelatihan tersebut.

1. Bersama jejaring, kami terlibat aktif dalam pembuatan dan promosi film dokumenter “box office” (mencapai 36 juta penonton) berjudul “Sexy Killers” (tentang bagaimana ekonomi politik di balik industri batubara dan dampaknya bagi masyarakat).

2. Bersama jejaring di tapak dan nasional, kami memulai kampanye (sampai sekarang) menentang proyek emisi tinggi PLTU Jawa 9 dan 10 di Banten. Di antaranya beberapa kali aksi di depan Kedutaan Besar Korea Selatan di Jakarta serta di ruang publik di Banten. Kami juga bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil Korea Selatan dalam mengajukan gugatan penghubung ke perusahaan dan bank Korea Selatan. Eksposur dan kampanye atas kontroversi dari proyek ini kemudian membuat Parlemen Korea Selatan memanggil pemerintah dan sejumlah lembaga pendana yang terlibat dalam proyek PLTU Jawa 9 dan 10, dan mengakibatkan tertundanya proyek selama setengah tahun (hingga Mei 2020) sebelum akhirnya ditandatangani.

3. Kami melatih 16 orang dari 11 anggota jaringan organisasi masyarakat sipil dari 6 provinsi di Sumatera tentang investigasi dan dokumentasi. Kami juga mengembangkan modul dan kurikulum untuk pelatihan tersebut.


2020

2020

Kolaborasi Awal Kampanye Pembiayaan Batubara

Bersama jejaring nasional dan internasional (Asia Energy Network), kami mengekspos Sumitomo Mitsui Bank Corporation yang masih terlibat dalam pembiayaan industri kotor batubara. Aksi yang juga dilakukan di Filipina itu membuat SMBC menarik aplikasinya untuk mendapatkan akreditasi hijau di bawah Green Climate Finance (GCF).

Bekerja sama dengan Greenpeace, Walhi, dan Jatam, kami berhasil mendorong bank CIMB untuk mengembangkan kebijakan baru untuk mengakhiri pembiayaan industri batubara. Namun, kebijakan baru ini tidak termasuk untuk investasi kotor yang sedang berlangsung seperti proyek PLTU Jawa 9-10 di Cilegon, Banten.

Bersama lembaga nirlaba berbasis di Belanda, Recourse, kami menyoroti bagaimana peran IFC (International Finance Corporation) dalam Green Equity Approach (GEA) yang bertujuan untuk equity clients exit coal by 2030. Laporan kami mengungkap, dua klien IFC yang baru menandatangani GEA, satu di antaranya Hana Bank Indonesia ternyata masih membiayai PLTU baru.

Peningkatan
Kapasitas Warga

Pelatihan investigasi dan dokumentasi untuk pemuda di wilayah terdampak proyek PLTU batubara Jawa 9-10. Pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta dari 3 desa utama wilayah terdampak.

Peluncuran Laporan

Bersama jejaring yakni JATAM Nasional, JATAM Kalimantan Timur, WALHI Nasional, WALHI Kalimantan Timur, Forest Watch Indonesia, POKJA 30, Pokja Pesisir dan Nelayan, kami menerbitkan laporan “Ibukota Baru Untuk Siapa?”. Laporan ini mengekspos potensi dampak sosial, ekonomi dan lingkungan dari proyek ibukota baru, dan kemudian menentang megaproyek relokasi ibukota Indonesia ke Kalimantan Timur.

Kami juga menyoroti siapa saja oligarki-pemilik konsesi serta elite politik yang berpotensi akan diuntungkan dengan pemindahan ibukota. Laporan ini mendapat soroton besar media massa dan publik. Kami bersama WALHI Jakarta dan Pena Masyarakat menerbitkan laporan “Jawa 9-10: Investasi Korea yang Dipaksakan di Tengah Bencana Iklim dan Kemanusiaan” sebuah kampanye menentang PLTU Jawa 9-10. Laporan ini mengekspos bagaimana proyek energi kotor yang dipaksakan tidak menguntungkan dari sisi ekonomi, lingkungan, dan sosial.

Bersama Recourse, kami meluncurkan laporan “Coming clean: Can the IFC help end coal finance?” ” Laporan ini menyoroti Hana Bank Indonesia yang masih membiayai proyek PLTU Jawa 9-10 meskipun lembaga keuangan ini menjadi klien IFC dalam skema Green Equity Approach. Laporan ini menindaklanjuti laporan sebelumnya tentang IFC dan Hana Bank Indonesia dalam proyek energi kotor PLTU Jawa 9-10.

2021

2021

Peluncuran Laporan

1. Publikasi laporan gabungan (dengan Recourse) ”Closing loopholes: How the IFC can help stop fossil fuel finance“. 

2. Riset tentang biomassa (khususnya wood pellet), rantai pasok, pemain dan dampaknya terhadap perubahan penggunaan lahan. Riset ini bertujuan meningkatkan kesadaran publik tentang biomassa dan co-firing PLTU.

3. Peluncuran laporan bersama “Mengundang Bencana”. Laporan ini mengungkap bahaya di balik industri ekstraktif yang didukung oleh rezim saat ini yang dapat memperburuk bencana ekologis dan sosial.

Advokasi Lewat Film

1. Peluncuran film dokumenter: Surat Cinta dari Pantura-memaparkan dampak lingkungan, sosial dan ekonomi dari pembangunan proyek strategis nasional (termasuk PLTU) di sepanjang pantai utara Pulau Jawa (Pantura) ke masyarakat sekitar. Kolaborasi dengan Watchdoc dan Greenpeace Indonesia.

2. Peluncuran film dokumenter “Baradwipa”, film dokumenter tentang dampak investasi Tiongkok di PLTU-PLTU yang berada di Sumatera. Kolaborasi beberapa anggota gerakan Bersihkan Indonesia dengan Watchdoc.

Kampanye & Upaya Penghentian
Pembiayaan Batubara

1. Pawai. Kampanye melawan Maybank (Bank Malaysia yang terlibat dalam pembiayaan proyek PLTU Jawa 9 & 10) bersama Market Forces, Greenpeace, Walhi, Auriga, Jatam dll.

2. Bersama jejaring nasional dan global, kami kembali mengirimkan surat pada anggota Dewan Green Climate Fund agar tidak menyetujui permohonan ulang akreditasi SMBC ke Green Climate Fund.

3. Kampanye November terhadap Bank Tiongkok (salah satu penyandang dana di balik proyek PLTU Jawa 9 & 10 di Banten, Indonesia), kampanye dalam skala internasional.

4. Kampanye kebijakan reaktif FABA (fly ash bottom ash) PLTU batubara yang dicoret dari daftar Limbah B3 oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

5. Program “solusi” baru tentang inisiatif energi terbarukan masyarakat (fase awal 2 tahun):

  1. Mempelajari analisis kesenjangan kebijakan energi dan provinsi.
  2. Dokumentasi inisiatif energi terbarukan masyarakat.
  3. Mengembangkan inisiatif energi terbarukan masyarakat.
  4. Mengembangkan kemitraan baru dengan Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri.

6. Peluncuran kampanye “False Solution” (berfokus pada co-firing PLTU)-2 tahun fase awal.

7. Kampanye kebijakan reaktif pada CPF Bank Dunia.

7. Program “solusi” baru tentang inisiatif energi terbarukan masyarakat (fase awal 2 tahun):

a. Mempelajari analisis kesenjangan kebijakan energi dan provinsi.

b. Dokumentasi inisiatif energi terbarukan masyarakat.

c. Mengembangkan inisiatif energi terbarukan masyarakat.

d. Mengembangkan kemitraan baru dengan Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri.

8. Peluncuran kampanye “False Solution” (berfokus pada co-firing PLTU)-2 tahun fase awal.

9. Riset tentang biomassa (khususnya wood pellet), rantai pasok, pemain dan dampaknya terhadap perubahan penggunaan lahan. Riset ini bertujuan meningkatkan kesadaran publik tentang biomassa dan co-firing PLTU.

10. Peluncuran film dokumenter: Surat Cinta dari Pantura-memaparkan dampak lingkungan, sosial dan ekonomi dari pembangunan proyek strategis nasional (termasuk PLTU) di sepanjang pantai utara Pulau Jawa (Pantura) ke masyarakat sekitar. Kolaborasi dengan Watchdoc dan Greenpeace Indonesia.

11. Kampanye November terhadap Bank Tiongkok (salah satu penyandang dana di balik proyek PLTU Jawa 9 & 10 di Banten, Indonesia), kampanye dalam skala internasional.

12. Peluncuran film dokumenter “Baradwipa”, film dokumenter tentang dampak investasi Tiongkok di PLTU-PLTU yang berada di Sumatera. Kolaborasi beberapa anggota gerakan Bersihkan Indonesia dengan Watchdoc.