Pemanfaatan energi terbarukan sudah ada di masyarakat Indonesia jauh sebelum gembar-gembor pemanasan global. Praktik tersebut tidak hanya mengalirkan listrik kepada penduduknya, tetapi juga menyokong kegiatan ekonomi, sosial, serta meningkatkan produktivitas warganya. Masyarakat sekitar juga menyadari pentingnya untuk menjaga alam sekitarnya untuk mendukung aliran energi yang mereka manfaatkan.

Dalam usaha untuk mengenalkan praktik baik energi terbarukan berbasis masyarakat, Trend Asia, dengan dukungan dari Ford Foundation dan Ditjen Bina Pembangunan Daerah (BANGDA) Kementerian Dalam Negeri membuat film dokumenter yang berjudul Kemandirian Energi: Transformasi Berbasis Komunitas atau Energy Sovereignty: Community-Based Transformation. Film ini menggambarkan pemanfaatan energi bersih terbarukan di empat lokasi, yaitu di Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Batu Sanggan, Riau, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Pesantren Misykat Al-Anwar, Bogor, PLTMH di Kedungrong, Kulon Progo, dan lampu jalan bertenaga bayu dan surya di Blora.

Dalam proses peluncurannya, Trend Asia bekerja sama dengan Society of Renewable Energy Universitas Indonesia (SRE UI). Kolaborasi ini diharapkan dapat memaksimalkan peran pemuda, secara khusus mahasiswa dalam mengenalkan mengenai praktik baik energi bersih terbarukan yang berbasis komunitas.