Indonesia dan anggota International Partners Group (IPG) meluncurkan Kemitraan Transisi Energi yang Berkeadilan (Just Energy Transition Partnership-JETP) pada acara Kemitraan Infrastruktur dan Investasi Global/Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) pada KTT G20 bulan November 2022 di Bali, Indonesia. Dalam sebuah pernyataan bersama, Indonesia dan negara anggota IPG mengumumkan komitmen USD20 miliar (sekitar Rp310 triliun) untuk mendukung Indonesia dalam transisi energi yang adil dan ambisius, sejalan dengan tujuan Perjanjian Paris dan berkontribusi dalam menjaga batas pemanasan global di bawah 1,5 derajat Celsius.

Kemitraan ini diikuti dengan pendirian Sekretariat JETP Indonesia pada Februari 2023, di mana Pemerintah Indonesia akan mengembangkan sebuah rencana investasi dan kerja sama dengan negara mitra internasional. Dengan komitmen tersebut, JETP diharapkan mampu mengakselerasi kebijakan transisi energi di Indonesia yang berkeadilan. Rencana investasi JETP dituangkan dalam Comprehensive Investment Policy and Plan (CIPP) yang mencakup ketenagalistrikan on grid serta sistem ketenagalistrikan captive untuk keperluan industri.

Sekretariat JETP menunda merilis CIPP ke publik pada waktu yang direncanakan pada 16 Agustus 2023, dan hanya menyampaikan draf CIPP tersebut ke pemerintah Indonesia dan mitra IPG untuk mendapatkan masukan. Minimnya transparansi dan terbatasnya ruang partisipasi publik, serta tidak tersedianya dokumen CIPP bagi publik membuat respons dan masukan terhadap rencana investasi dan kebijakan JETP tidak dapat dilakukan secara spesifik seperti yang akan tertuang di dalam dokumen CIPP. Dokumen ini disusun untuk memberikan respons terhadap proses penyusunan dan rencana investasi yang disusun di dalam CIPP serta investasi yang disusun di dalam CIPP serta rekomendasi-rekomendasi terhadap proses penyusunan dan implementasi JETP di dalam transisi energi di Indonesia.

Foto: Melvinas Priananda/Trend Asia