ABC News-Ding, seorang tukang listrik asal China menceritakan bagaimana ia melihat rekan kerjanya meninggal.

Sebuah crane terbakar dan bekerja selama “175 hari berturut-turut” selama 18 bulan di dua lokasi pertambangan nikel di Indonesia.

Apa yang dilihatnya memicu sikap kritisnya terhadap perusahaan China tempat dia bekerja.

“Ada pepatah kuno China yang mengatakan uang membuat iblis bekerja,” kata Ding.

“Selama kamu punya uang, kamu bisa saja melanggar hukum di Indonesia.”

Pria berusia 42 tahun ini, yang meminta nama belakangnya tidak dimuat dalam artikel ini, bekerja sebagai tukang listrik di dua perusahaan nikel di Sulawesi antara tahun 2017 dan 2020.

Meski sekarang ia sudah tinggal di Amerika Serikat, Ding mengatakan masih berhubungan dengan mantan rekannya di industri nikel.

“[Tempat kerja] masih sama, sama persis seperti dulu,” ujarnya.

Kebanyakan yang meninggal adalah pekerja Indonesia

Serikat pekerja, pengawas pertambangan, dan organisasi non-pemerintah lainnya di Indonesia sudah memperingatkan masalah-masalah hak dan keselamatan pekerja selama beberapa tahun.

Organisasi nirlaba Trend Asia baru-baru ini menghitung jumlah kematian yang dilaporkan di lokasi pertambangan nikel selama delapan tahun terakhir dan menemukan kebanyakan yang tewas adalah pekerja Indonesia.

Manajer penelitian Zakki Amali mengatakan analisis laporan berita menemukan 53 orang tewas dalam kecelakaan kerja antara tahun 2015 dan 2022. Empat puluh di antaranya adalah warga lokal dan 13 orang China.

Baca juga: Investasi China di Industri Nikel Bernilai Miliaran Dolar, Bagaimana Kondisi Pekerjanya?

Zakki mengatakan jumlah kematian sebenarnya bisa jauh lebih tinggi karena pemerintah belum memberikan data resmi mengenai kematian pekerja.

“Saya kira data tersebut hanyalah puncak gunung es,” ujarnya.

“Saya yakin [pemerintah] mempunyai datanya tetapi tidak bersedia membagikannya kepada publik karena mereka ingin menjaga agar investasi nikel tetap terlihat baik bagi dunia.”

“Bagi kami, ini adalah kurangnya transparansi.”

Baca selengkapnya…

Foto: Riza Salman/ABC