BBC-Seorang aktivis lingkungan mengkhawatirkan ada konflik kepentingan di balik penunjukan seorang pimpinan pengembang properti terbesar di Indonesia, Sinar Mas, sebagai wakil kepala otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Alasannya, Sinar Mas – yang didirikan salah satu konglomerat di Indonesia, mendiang Eka Tjipta Widjaja – memiliki lahan properti sekitar 500 hektare, lahan penambangan batu bara, hingga kelapa sawit di Kalimantan Timur, yang tidak jauh dari lokasi calon ibu kota baru.

Dikhawatirkan perusahaan raksasa ini akan lebih mendapatkan prioritas dan perlindungan dengan penunjukan pimpinannya di lembaga publik tersebut.

Namun Dhony Rahajoe, pimpinan Sinar Mas yang ditunjuk Presiden sebagai wakil kepala otorita IKN, menyatakan akan mundur dari semua jabatannya di perusahaan raksasa tersebut.

Kamis (10/03), Dhony dilantik oleh Presiden Joko Widodo untuk mendampingi Kepala Otorita IKN yang baru, Bambang Susantono.

Dihubungi secara terpisah, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Wandy Tutoroong, menepis kekhawatiran adanya konflik kepentingan itu.

Alasannya, tugas dan wewenang mereka mengacu rencana induk pembangunan ibu kota baru yang sedang disiapkan menjadi peraturan presiden.

Kapan Dhony dihubungi Presiden?

Dhony Rahajoe, salah-satu manajer perusahaan pengembang properti raksasa di Indonesia, Sinar Mas, nyaris tidak pernah disebut-sebut di balik proyek ambisius ibu kota negara baru di Kalimantan Timur

Namanya tenggelam oleh nama-nama seperti Ridwan Kamil atau Basuki Tjahaja Purnama, yang sejak bulan lalu, digadang-gadang akan memegang posisi ketua atau wakil kepala otorita Ibu kota negara itu.

Dan, usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Wakil Ketua Otoritas Ibu Kota Negara Nusantara, kemarin di Istana Negara, Dhony mengaku baru dihubungi Menteri Sekretaris Negara Pratikno seminggu setelah kunjungan Presiden Jokowi ke tempat pengembangan di Bumi Serpong Damai (BSD).

“Setelah itu cukup panjang diskusi, bagaimana dimintai pendapat-pendapat dan baru kemarin hari Rabu ada perintah yang meminta saya untuk membantu menyukseskan pembangunan Ibu Kota Nusantara,” ungkapnya.

Berlokasi di Tangerang Selatan, Provinsi Banten, perusahaan properti BSD adalah entitas bisnis Sinar Mas, yang didirikan konglomerat dan salah seorang terkaya di Indonesia, mendiang Eka Tjipta Widjaja.

Selain berkecimpung di bisnis properti di berbagai wilayah, Sinar Mas dilaporkan memiliki cadangan batu bara di berbagai area konsesi, termasuk di Kalimantan Timur, tidak jauh dari lokasi ibu kota baru.

Mengapa pegiat lingkungan khawatir ada ‘konflik kepentingan’?

Di sinilah, pegiat lingkungan dari LSM Trend Asia, Yuyun Indradi, mengkhawatirkan “ada konflik kepentingan” di balik penunjukan Dhony Rahajoe sebagai wakil kepala otorita IKN Nusantara.

Dia khawatir perusahaan raksasa Sinar Mas “akan lebih mendapatkan prioritas dan perlindungan” dengan penunjukan pimpinannya di lembaga publik tersebut.

Selengkapnya…

Foto: Muchlis Jr/Antara Foto